Jumat, 22 Juli 2011

Inilah Suara Anak Indonesia

BANDUNG, KOMPAS.com - Inilah Suara Anak yang dibacakan dua duta anak 2011 yakni Rizky Aulia dari Jambi dan Kurdiyan dari Lampung. Total ada tujuh butir yang mereka bacakan.


1. Kami anak Indonesia, meminta kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk memberikan ruang kepada anak agar dapat berpartisipasi dan menyampaikan pendapatnya, menyangkut diri dan kepentingan anak.

2. Kami anak Indonesia, meminta penyediaan Sekretariat Nasional Kongres Anak Indonesia yang dapat menjadi tempat komunikasi dan rumah bersama bagi anak-anak Indonesia.

3. Kami anak Indonesia, menyadari akan pentingnya kesehatan, oleh karena itu, kami meminta kepada pemerintah untuk membebaskan biaya kesehatan bagi seluruh anak Indonesia tanpa diskriminasi.

4. Kami anak Indonesia, bertekad menjauhi segala bentuk zat adiktif termasuk minuman keras, narkoba, dan rokok, serta memohon kepada masing-masing pemerintah daerah untuk membuat kawasan rokok di setiap tempat aktivitas anak. Menaikkan harga rokok, membuat peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok serta melarang iklan rokok sama dengan minuman keras.

5. Kami anak Indonesia, menyuarakan kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan secara khusus dan maksimal kepada anak-anak yang menjadi korban eksploitasi, kekerasan dan penelantaran.

6. Kami anak Indonesia, memohon kepada pemerintsh untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, dan fasilitas pendidikan yang merata di seluruh Indonesia serta menolak pendiskrimasian sekolah dengan adanya program sekolah Standar Nasional (SSN), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)m Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) baik negeri maupun swasta.

7. Kami anak Indonesia, meminta kepada pemerintah untuk memenuhi pemerataan fasilitas teknologi informasi sampai ke daerah terpencil dan daerah terisolir agar terwujud kemerataan informasi bagi anak Indonesia.

Pembacaan berlangsung kurang dari lima menit. Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menitipkan rekomendasi tersebut kepada Raja Samu-Samu VI, ketua silaturahmi raja dan sultan nusantara.

"Semoga presiden mendengar. Kalau tidak mendengar, biarlah Tuhan yang mendengar suara anak," kata Arist. Caption: Suara Anak Indonesia tengah dibacakan oleh Duta Anak Indonesia 2011.

--> Read more...

Kamis, 21 Januari 2010

Seputar UNAS

Presiden: UN Tak Akan Langgar Keputusan MA
Kamis, 21 Januari 2010 | 20:47 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini, tidak akan melanggar keputusan Mahkamah Agung (MA) beberapa waktu. Pasalnya, pelaksanaan UN akan benar-benar dilaksanakan dengan penyempurnaan dan persiapan serta penggodogan yang sungguh-sungguh. Namun, tanpa mengurangi mutu pendidikan.oleh karena itu, jika ada yang gagal, bisa dilakukan ujian ulangan.

Demikian Presiden Yudhoyono dalam keterangan pers bersama, seusai melakukan komunikasi politik dengan tujuh pimpinan dan perwakilan Lembaga Negara dalam rapat konsultasi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/1/2010).

Keputusan yang dimaksud adalah Keputusan MA yang menolak kasasi perkara No. 2569 K/PDT/2008 yang diajukan pemerintah. Penolakan diputuskan MA pada tanggal 14 September 2009 lalu. Dalam keputusannya, MA meminta pemerintah meninjau kembali pelaksanaan UN.

Dalam pertemuan itu Presiden didampingi tiga menteri koordinator serta Ketua MA Arifin Tumpa dan enam pimpinan lembaga negara lainnya.

"Sekarang ini memang ada keputusan MA tentang UN. Akan tetapi, proses dan tujuan pendidikan juga harus dijalankan dan mencapai sasarannya," ujar Presiden.

Menurut Presiden, untuk menindaklanjuti keputusan MA, pemerintah telah melakukan persiapan yang lebih baik lagi. Namun, Presiden tidak merinci seperti apa persiapan yang dilakukan pemerintah.

Kepala Negara juga mengharapkan UN bisa digunakan untuk mengukur hasil pendidikan. "Oleh karena itu, jika ada yang gagal, bisa dilakukan ujian ulangan," tambah.

--> Read more...

Senin, 29 Desember 2008

Kita Patut Bangga

Pembangunan Jembatan Suramadu Tinggal 38 Meter
Empat Bulan Lagi Beroperasi

Selama ini, perkembangan pembangunan Jembatan Suramadu hanya bisa diikuti dari jauh. Pengambilan foto-foto juga dilakukan dari jarak jauh. Karena itu, masyarakat tidak tahu sampai di mana perkembangan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Madura itu.

Minggu siang (28/12), helikopter Jawa Pos memantau langsung dari dekat. Heli tersebut membawa fotografer dan wartawan Jawa Pos serta Management Information System Engineer Satker Pembangunan Suramadu Ashari.

Meski terkendala adanya awan tipis di sekitar lokasi proyek, detail-detail perkembangan pembangunan jembatan terpanjang ke-15 di dunia itu bisa terekam.

Heli beberapa kali mengelilingi semua sisi proyek. Mulai sisi utara, selatan, sisi Surabaya, maupun sisi Madura. Dan tentu saja dari atas. Saat itu, ratusan pekerja tampak sibuk menyelesaikan pembangunan yang diperkirakan tinggal tersisa 10 persen tersebut.

Jembatan Suramadu terdiri atas tiga bagian. Yakni, main bridge (bentang tengah), causeway (jalur pendekat antara jembatan dan daratan), serta approach bridge (jembatan penghubung antara main bridge dan cause way).

Bentang tengah sepanjang 818 meter. Causeway terdiri atas dua sisi. Yakni, sisi Surabaya (1.458 meter) dan sisi Madura (1.818 m). Sedangkan approach bridge masing-masing sisi sepanjang 672 meter. Karena panjangnya jembatan, jumlah pilarnya mencapai 102 buah.

Dari hasil pengamatan udara, bagian yang pembangunannya nyaris tuntas adalah causeway. Di dua sisi (baik Surabaya maupun Madura), hampir semua tahap pekerjaan sudah selesai. Aspal sudah terlihat mulus. Markah maupun utilitas jalan (lampu penerangan) juga sudah terpasang.

Kalaupun ada yang belum selesai, itu hanya sebagian. Untuk causeway sisi Surabaya misalnya, yang saat ini masih dalam tahap pekerjaan, antara lain, penyelesaian oprit (pertemuan antara jalan akses dengan jembatan). Selain itu, pada bagian tersebut, pelaksana proyek masih harus merampungkan sebagian lantai yang belum terpasang pada akses untuk sepeda motor, terutama di sisi selatan.

Untuk diketahui, jembatan yang pembangunannya menelan biaya Rp 4,5 triliun tersebut nanti menyediakan akses khusus sepeda motor. Letaknya di sisi kanan dan kiri jembatan. Lebar masing-masing 2,75 meter.

Total lebar jembatan mencapai 30 meter (2 x 15 meter). Di tiap jalur (arah Surabaya maupun arah Madura) akan ada jalur lambat masing-masing berukuran 2,2 meter. Kemudian, di tiap jalur akan ada dua jalur cepat yang masing-masing selebar 3,5 meter.

Sementara itu, pekerjaan yang tersisa pada causeway sisi Madura, antara lain, berupa penyelesaian overpass dan jalan akses. ''Secara teknis, pembangunan causeway sudah pada angka 99,8 persen,'' kata Ashari yang selama di udara terus memberikan penjelasan tentang detail jembatan.

Di bagian main bridge, saat ini sedang dipasang alas jembatan berupa steel box girder (SBG) di atas dua pilar (yakni pilar ke-46 dan ke-47) yang menjadi penumpu bagian tersebut. SBG itu merupakan segmen lantai pada main bridge. Masing-masing sepanjang 12 meter dengan berat 160 ton tiap segmennya. Total keseluruhan 818 meter.

SBG merupakan ''lantai'' jembatan yang berbahan dasar baja. Pembuatan dilakukan di Tiongkok. Di antara total 18 segmen, yang sudah terpasang di dua pilar adalah 14 buah. Sisanya tinggal empat segmen atau sekitar 38 meter. Pengerjaan yang tergolong sulit tinggal di SBG ini. Sisanya, meski ada beberapa yang juga belum tuntas, seperti pada causeway, namun hal itu tidak terlalu menyulitkan. Sebab, semua sudah tersedia dan tinggal pasang.

Segmen SBG yang masih dalam tahap pengerjaan saat ini adalah segmen 14-17 plus satu segmen closure (sambungan akhir/ penutup). ''Kami targetkan akhir Januari 2009 sudah bisa nyambung,'' ujar Arief Mustofa, chief inspector main bridge Satker Proyek Suramadu, yang dikonfirmasi terpisah.

Bila seluruh SBG tersebut terpasang, bisa dikatakan salah satu pekerjaan terberat sudah selesai. Bagaimana tidak. Selain pembuatannya harus dilakukan di Tiongkok, pengirimannya memakan waktu cukup lama. Pengiriman dari Tiongkok dilakukan empat kali selama 30 hari. Itu pun masih harus dirakit lagi di Gresik.

Selain itu, pekerjaan lain di bentang tengah berupa pemasangan kabel yang menyangga SBG di kedua pilar. Masing-masing, yang mengarah ke sisi Surabaya sudah terpasang 2 x 14 kabel (dari total 36 kabel), arah Madura juga 2 x 14 kabel (dari total 36 kabel).

Secara teknis, kabel itulah yang akan menjadi penyangga utama lantai SBG di bagian main bridge. Pemasangannya juga tidak gampang. Sebab, setelah dipasang, pelaksana proyek harus dua kali menarik kabel. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa kabel tersebut benar-benar kuat menyangga SBG.

Sementara itu, bagian yang pembangunannya paling lambat adalah bagian approach bridge. Di sisi Madura, misalnya. Sesuai desain, ada tujuh bentang yang dipasang di atas sembilan pilar. Masing-masing bentang berbahan dasar beton pre-stressed. Tiap bentang beton sepanjang 80 meter.

Dari pantauan via helikopter, seluruh bentang memang sudah terpasang di semua pilar. Hanya, pada masing-masing bentang masih belum tersambung satu sama lain. Yang masih harus dilakukan adalah pemasangan lantai concrete box girder yang akan menjadi penyambung.

Pembangunan approach bridge di sisi Surabaya lebih lambat. Dari total tujuh bentang sepanjang 672 meter yang akan dipasang di atas sembilan pilar, belum terlihat alas jembatan yang terpasang di atas pilar-pilar tersebut.

Ashari lalu menjelaskan secara teknis progress report bagian itu. Pelaksanaan fisik di sisi Madura sebagai berikut. Pengecoran box girder (alas jembatan) sudah mencapai 56,9 persen. Saat ini, proses yang sedang dilakukan adalah pengecoran alas jembatan berupa concrete box girder pada pilar 49 sampai 56. Sedangkan penyelesaian pilar sudah 100 persen.

Untuk sisi Surabaya, pekerjaan yang tengah dilakukan berupa pengecoran beberapa pilar yang belum tuntas. Sampai saat ini, pengecoran yang sudah selesai adalah pilar ke 37-44 plus pilar 45 dan 48.

Beragam Kesulitan

Jika dihitung mundur, proyek tersebut sebenarnya dimulai sejak Agustus 2003. Artinya, butuh waktu lima tahun agar proyek tersebut mencapai 90 persen. Tentu bukan waktu yang singkat untuk sebuah proyek jembatan.

Pelaksana proyek mengaku, pengerjaan jembatan sepanjang 5,438 km itu memang cukup lama. Hal tersebut tidak terlepas dari beragam kendala yang muncul di sela-sela pembangunan. Salah satu yang paling menghambat adalah masalah perubahan detail desain Suramadu. Antara 2003 sampai 2006, tercatat ada dua kali revisi.

Pada awal pelaksanaan proyek, desain berasal dari Departemen Kimpraswil. Namun, setelah itu, pemerintah Tiongkok serta Bank Exim of China yang menjadi investor Suramadu minta dilakukan perubahan desain. Dengan demikian, dilakukanlah design proof check.

Hasilnya, ada beberapa perubahan. Terutama untuk fondasi. Rancangan awal, fondasi approach bridge hanya berdiameter 100 cm dengan tinggi 45 meter. Namun, setelah dilakukan DED (detail engineering design) oleh CCC (China Consortium of Chinese Contractor), diubah menjadi berdiameter 180 cm dan 220 cm. Untuk tinggi, di sisi Surabaya ditetapkan 61-93 meter dan sisi Madura 73-94 meter.

Demikian pula dengan main bridge. Rancangan fondasi awal berdiameter 100 cm dengan tinggi 46-52 meter. Setelah itu, diubah menjadi diameter 240 cm dengan tinggi 81,5 meter untuk sisi Surabaya dan 83,5 untuk sisi Madura. ''Termasuk, masalah soil investigation (uji kontur tanah) diubah total. Imbasnya, dari hasil penelitian itu, banyak bagian jembatan yang harus diubah,'' kata Ashari.

Problem lain yang membuat pelaksanaan proyek Suramadu agak tersendat adalah pembuatan fondasi di tiap bagian. Hal itu tidak terlepas dari kesulitan pelaksana proyek untuk mengetahui kondisi tanah di bawah laut Surabaya-Madura.

Dia mencontohkan saat pemasangan casing (tempat khusus untuk masuknya fondasi) ke dasar laut. Tiba-tiba saja struktur tanah di bawah berubah. Alhasil, casing pun harus dibongkar lagi. Malahan, kalau telanjur dicor, cor itu terpaksa dipereteli.

Selain itu, masalah yang cukup pelik adalah sulitnya membuat fondasi. Terutama di sisi approach bridge Surabaya. Di antara sembilan fondasi pilar yang sudah dipasang, ada beberapa pilar yang harus dibongkar lagi oleh pelaksana proyek. Gara-garanya, fondasi itu dianggap tidak lulus uji kelayakan.

Dalam pembuatan fondasi, pelaksana proyek menetapkan prosedur uji kelayakan (remidi). Salah satu yang jadi tolok ukur adalah soliditas (kepadatan) fondasi. Metode yang dipakai adalah ultrasonic test (tes melalui gelombang suara lewat alat khusus yang dipasang di fondasi).

Dari metode itu, bisa diketahui apakah fondasi sudah sempurna atau belum. ''Dari situ, ternyata ada beberapa fondasi approach di Surabaya yang harus dibongkar lagi. Malahan, ada fondasi yang terpaksa dibongkar beberapa kali,'' katanya.

Meski demikian, saat ini semua sudah selesai. Praktis, pekerjaan yang memakan waktu tinggal penyelesaian bagian di main bridge.

Guna mencapai target penyelesaian, pekerjaan jembatan terus dikebut. Total, ada 300 pekerja yang dibagi dalam dua sif. ''Hanya, terkadang kami sering terkendala cuaca yang tidak memungkinkan atau embusan angin kencang. Jika sudah begitu, mau tidak mau pekerjaan harus dihentikan sementara,'' jelasnya.

Jika ditotal secara keseluruhan, saat ini progress report proyek Suramadu sudah mencapai 90 persen. Pelaksana proyek Suramadu optimistis semua pekerjaan bisa dituntaskan pada akhir Maret 2009. ''Target awal kami tetap. Harapannya, April sudah harus bisa dioperasikan,'' ujar Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional V A.G Ismail. (ris/nw)



--> Read more...

Selasa, 23 Desember 2008

Teknologi Modern

SpaceShip KomersiaL Sukses Uji Terbang
CALIFORNIA - Impian untuk bepergian ke luar angkasa dengan pesawat komersial makin mendekati kenyataan. Virgin Galactic, perusahaan milik pengusaha nyentrik asal Inggris, Richard Branson, kemarin sukses melaksanakan uji coba WhiteKnightTwo (WK2), pesawat yang bakal meluncurkan pesawat penumpang SpaceShipTwo (SS2) ke suborbit bumi.

Menurut keterangan yang dilansir DailyTech, WK2 lepas landas dari Mojave Air and Space Port di California pada pukul 08.17 waktu setempat. Setelah sejam terbang, pesawat mendarat di tempat yang sama satu jam kemudian. Yang menggembirakan, WK2 dalam uji terbang itu mampu mencapai ketinggian lebih daripada target sebelumnya.

Dalam uji coba tersebut, pesawat yang menggunakan empat mesin turbo Pratt and Whitney PW308A itu berhasil mencapai ketinggan 16 ribu kaki (sekitar 4.876 kilometer) atau 1.219 kilometer lebih tinggi daripada target yang ditetapkan sebelumnya. "Pesawat terbang dengan sempurna. Ini batu loncatan yang besar untuk seluruh industri penerbangan," kata Will Whitehorn, presiden Virgin Galactic.

Rencananya, WK2 membawa SS2 yang berisi dua pilot dan enam penumpang ke suborbit. Setelah itu WK2 melepaskan SS2 sehingga penumpangnya bisa merasakan keadaan hampa udara selama sedikitnya enam menit, lalu kembali ke bumi.

Untuk merasakan sensasi tersebut, seorang penumpang dikenai tarif USD 200 ribu (sekitar Rp 2,1 miliar). Ongkos itu tidak terlalu mahal dibanding harga yang harus dibayar turis bila ingin berkunjung ke International Space Station (ISS) selama sepekan yang mencapai USD 20-35 juta (minimal Rp 200 miliar). Virgin Galactic menjadwalkan penerbangan pertama berlangsung pada 2010. Segera setelah uji coba menunjukkan hasil positif, Virgin Galactic bakal memproduksi lima SS2 dan dua WK2. (any/el)
--> Read more...

Senin, 08 Desember 2008

Berkebun di Atap Mobil

[ Selasa, 09 Desember 2008 ]

OKINAWA - Tak perlu riset dan biaya produksi miliaran rupiah untuk menciptakan mobil ramah lingkungan atau green car. Menurut produser musik dari Pulau Okinawa, Jepang, Mitsuji Chinen, setiap orang bahkan bisa menjadikan mobilnya sebagai green car. Dia mencontohkan dengan menanam rumput di atas atap mobilnya. Proyek green car ala Chinen itu hanya butuh pelapis antiair, media tanam dari serabut kelapa, dan tentu saja rumput. Dalam tempo empat bulan, rumput di atas atap Toyota Starlet milik Chinen tumbuh 10 cm.

Selain tampilan mobilnya menjadi istimewa, lapisan rumput di atas atap membuat mobil Chinen semakin nyaman dan "dingin" saat dikendarai. Kini, dia tak butuh lagi memasang air conditioning (AC) terlalu lama, saat musim panas. Di luar urusan mobil, kreatifitas Chinen menanam rumput di atap mobil membuat namanya dikenal di seluruh kota sebagai duta baru untuk pelestarian lingkungan. "Saya bermimpi ada sejengkal rumput di setiap bus dan taksi di Jepang untuk mengurangi global warming," ucapnya. (EPA/kim)
--> Read more...

Tolong! Selamatkan Indonesia dari Korupsi!


Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bernyanyi bersama grup musik Slank seusai memberikan piagam penghargaan kepada Slank atas keikutsertaan grup itu dalam memberantas korupsi bersama KPK di markas Slank di Jalan Potlot, Jakarta Selatan, Rabu (16/4). Lagu "Gosip Jalanan" karya grup tersebut sempat membuat kalangan DPR merasa dipojokkan.

Selasa, 9 Desember 2008 | 06:14 WIB

"Tolong! Selamatkan Indonesia dari Korupsi!" Teriakan ini terus menggelegar dari mulut masyarakat yang sudah jengah dengan para koruptor yang merajalela. Tak jarang mereka berteriak di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, di depan Kejaksaan Agung, di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, atau di depan Istana Merdeka. Meski penanganan kasus korupsi di Indonesia terus mengalami peningkatan, tema tersebut masih harus diteriakkan di Hari Antikorupsi Se-dunia yang jatuh 9 Desember ini.

Tak kunjung selesainya masalah korupsi di Indonesia membuat masyarakat marah. Bahkan KPK pun tak luput dari kemarahan tersebut. Sebagian masyarakat menuding KPK tebang pilih dalam menangani kasus korupsi di negara ini. Contohnya, saat KPK tak kunjung menjadikan besan Presiden SBY sebagai tersangka atas kasus dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp100 miliar. Padahal, KPK selalu digaungkan menjadi satu-satunya harapan Indonesia dalam memberantas korupsi.

Menanggapi hal ini, Ketua KPK, Antasari Azhar, selalu meyakinkan publik dengan berkata, "Cermati KPK! Jangan tinggalkan sedetik pun!" Akhirnya, pada Rabu (29/10) silam, KPK menetapkan mantan petinggi BI itu sebagai tersangka kasus tersebut. Hampir sebulan kemudian tepatnya Kamis (27/11), Aulia dijebloskan ke penjara.

Namun, pemberantasan korupsi oleh KPK ini seakan digembosi oleh adanya RUU Pengadilan Tipikor yang baru. Pertama, salah satu anggota panitia khusus yang membahas tentang RUU ini, Sujud Siradjuddin, telah mengakui menerima uang terkait pengalihfungsian hutan lindung di Bintan. Meski dia mengelak mengetahui uang tersebut terkait kasus yang juga melibatkan mantan anggota Komisi IV DPR, Al Amin Nur Nasution itu.

Kedua mengenai substansinya. Salah satu hal yang dipermasalahkan, tentang kedudukan Pengadilan Tipikor dimasukkan dalam Pengadilan Negeri. Dikhawatirkan, ini akan memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk lolos.

Indonesia Corruption Watch menilai hampir seluruh terdakwa kasus korupsi bebas di Pengadilan Negeri. Berbeda dengan pengadilan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang belum pernah membebaskan koruptor. Jika RUU ini disahkan, terpaksa, rakyat harus berteriak, "Tolong! Selamatkan Indonesia dari Korupsi!" lebih kencang.

Untungnya, saat ini tak hanya KPK yang dengan lincahnya bergerak memberantas korupsi. Kejaksaan Agung, yang sempat diragukan masyarakat dalam komitmennya memberantas korupsi saat affair jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani mencuat, mulai menggeliat dari tidur. Kejagung mulai giat menangani kasus-kasus korupsi. Kasus terbaru adalah penyelewengan dana sistem administrasi badan hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan HAM, dengan nilai kerugian negara Rp400 miliar.

Pemberantasan korupsi oleh kedua lembaga tersebut hanyalah segelintir dari banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk ikut melakukan usaha pencegahan dan penindakan. Dimulai dari hal terkecil, seperti mencegah korupsi waktu, mencegah pungutan liar kepada petugas layanan masyarakat, atau segera melapor ke KPK jika mengetahui adanya indikasi korupsi. Tindakan pribadi untuk menghindari praktik-praktik korupsi juga tak kalah penting.

Jika masyarakat berani tidak kepada korupsi, tindak pidana tersebut tidak akan "berkembang biak" di negeri ini. Instansi-instansi pemerintah juga tak perlu mengajukan renumerasi bagi para pegawainya. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, masyarakat sepertinya harus merelakan pita suaranya sampai putus untuk berteriak, "Tolong! Selamatkan Indonesia dari Korupsi!"

--> Read more...

 

  © 2009 NICO'S FATHER

True Contemplation Blogger Template by M Shodiq Mustika